Breaking News
Loading...

Foto-Foto Masyarakat Adat Papua dan Kerusakan Hutan Papua




Organisasi masyarakat sipil yang menyuarakan kasus-kasus HAM oleh korporasi dan sidang PBB di Jenewa. Foto: Walhi.
Perempuan adat Papua. Foto: Wahyu Chandra.
Tampak anak-anak Kampung Selil, Distrik Uliln bermain bulutangkis di HGU Bio Inti Agrindo. Foto: Petrus Kindem/WWF.
Polisi yang berjaga-jaga di dekat pendulangan tambang di Deguewo. Foto: Lembaga Pengembangan Masyarakat Adat Suku Walani, Mee dan Moni.
Fasilitator WWF bersama masyarakat dari berbagai kelompok warga adat di Papua, tengah ikut best management practice di Marauke. Mereka mendapat penjelasan tentang cara menebang yang baik. Foto: Agapitus Batbual.
Banjir masih mengenangi badan jalan ke Kampung Mansaburi empat hari setelah banjir pada akhir Februari . Foto: Duma Sanda.
Berbagai aktivitas tambang emas dan helikopter sebagai alat transportasi sehari-hari. Foto: Lembaga Pengembangan Masyarakat Adat Suku Walani, Mee dan Moni.
Istri-istri para korban tembakan Brimob pada Mei 2012 yang protes dengan memotong jari tangan mereka. Foto: Lembaga Pengembangan Masyarakat Adat Suku Walani, Mee dan Moni.
Dengan pengakuan ini, diharapkan mereka bisa hidup dan mengelola kekayaan alam tanpa gangguan. Foto: Wahyu Chandra.
Salah satu palang ditancapkan di Kampung Wambi di Wambi, Merauke, menolak masuknya perusahaan yang bakal mengancam kehidupan mereka. Foto: Agapitus Batbual.
Fasilitator menjelaskan cara survei, ukuran kayu dan diameter serta cara mengolah kayu. Foto: Agapitul Batbual.
Masyarakat adat di Jayapura, berpesta menyambut pengakuan keberadaan mereka dari Pemerintah Kabupaten Jayapura. Foto: Wahyu Chandra.
Tari-tarian oleh warga adat di Jayapura, yang telah mendapatkan pengakuan lewat SK Bupati Jayapura. Foto: Wahyu Chandra.
Tambang di tepian Sungai Degeuwo oleh PT Martha Mining. Masyarakat adat di daerah itu menderita, harus menanggung bebas kerusakan lingkungan, masalah sosial hingga wilayah adat terampas. Foto: Lembaga Pengembangan Masyarakat Adat Suku Walani, Mee dan Moni.
Berkumpul bersama merayakan Hari Kebangkitan Masyarakat Adat Papua di Jayapura. Foto: Wahyu Chandra.
Derita warga adat Arso, berlanjut hingga kini. Investasi sawit yang masuk ke Keerom, baik dalam wujud perusahaan negara maupun swasta, makin menjauhkan Orang Arso dari lahan adat mereka. Foto: Sapariah Saturi.
Tanaman sawit yang terlihat dekat tepian Sungai Wariori. Foto: Duma Sanda.
Pegunungan yang masih berhutan, menjadi wilayah hidup masyarakat adat di Papua. Sebagian kecil dari wilayah-wilayah adat ini sudah dipetakan. Foto: Wahyu Chandra.
Para pengusaha tambang, pekerja tambang sampai pekerja billiar dan karoke menggunakan helikopter sebagai alat transportasi menuju wilayah tambang di sekitar Sungai Degeuwo. Foto: Lembaga Pengembangan Masyarakat Adat Suku Walani, Mee dan Moni.
Sungai Degeuwo yang kini merana, air berubah warna menjadi keruh karena operasi tambang emas. Foto: Lembaga Pengembangan Masyarakat Adat Suku Walani, Mee dan Moni.
Pertemuan WWF dengan masyarakat adat yang tergabung dalam KSU di Merauke. Pertemuan ini bertempat di Simpang Wayau . Foto: Agapitus Batbual.
Butiran-butiran emas yang dihasilkan dari penambangan di sepanjang Sungai Degeuwo. Foto: Lembaga Pengembangan Masyarakat Adat Suku Walani, Mee dan Moni.
Penunjuk arah jalur evakuasi tsunami di Kampung Mansaburi. Selain berada dalam ancaman banjir dari sungai besar, kampung ini juga daerah rawan tsunami karena berada di tepian laut. Foto: Duma Sanda.
Jalur-jalur tambang emas di Degeuwo. Gubernur Papua, Lukas Enembe, sudah menginstruksikan tambang emas ini ditutup. Sayangnya, titah sang gubernur belum digubris bupati. Foto: Yermias Degei.
Setelah Pepera, yang membuat Orang Arso menjauh dari wilayah hidup mereka, muncul transmigrasi dan investasi sawit yang makin menghimpit dan memperpanjang penderitaan mereka. Foto: Sapariah Saturi.
Sembilan komunitas adat di Jayapura, Papua membacakan deklarasi, yang menandai pengakuan mereka melalui SK Bupati Jayapura. Foto: Wahyu Chandra.
Dengan pengakuan ini, semoga memberikan harapan lebih baik bagi generasi muda adat ini. Foto: Wahyu Chandra.


Foto-foto diatas ini masyarakat adat Papua dan kerusakan hutan Papua, foto-foto tersebut dicopy dari http://www.mongabay.co.id/tag/kerusakan-hutan-papua/.






0 komentar :

Posting Komentar

Back To Top